Laporan dari Malaysia
Malaysia Jadi Tempat Mengabdi Ratusan Dosen danPeneliti RI
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Malaysia Jadi Tempat Mengabdi Ratusan Dosen dan
Ramdhan Muhaimin - detikNews

Bahkan tidak sedikit di antara dosen dan peneliti tersebut adalah yang terbaik dimiliki
"Dalam data kami yang tercatat memang baru hanya 80 orang saja. Tapi melihat yang hadir sekarang dan informasi dari berbagai pihak, jumlah dosen dan peneliti Indonesia di Malaysia hampir 300. Karena peneliti ini tersebar," kata Ketua Indonesian Lecturer and Researcher Association in Malaysia (ILRAM) DR Riza Muhida ketika berbincang-bincang dengan detikcom di sela-sela Silaturahim KBRI Kuala Lumpur dengan ILRAM, Jumat (7/5/2010).
Menurut Riza, sedikitnya ada dua alasan yang menjadi motif banyaknya dosen dan peneliti
Kedua, kenyamanan bagi diri sendiri dan keluarga. "Misalnya, kalau di
kerja tepat waktu, jadi hak keluarga untuk berkumpul bisa terpenuhi. Dan gaji yang diperoleh dari pekerjaan sangat cukup, jadi tidak perlu lagi cari sampingan," cetusnya.
Alasan lain, sambung Riza, banyaknya sarjana dan peneliti
"Seperti saya, setelah tamat S2 dan S3 dari Jepang, saya pernah mencoba masukkan banyak lamaran ke berbagai institusi di
Dia mengatakan, jumlah dosen asal
Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) di Malaysia ini juga mengungkapkan, pada Kamis 6 Mei kemarin, seorang dosen Indonesia yang mengajar di Univeristas Putra Malaysia (UPM), Dr Seca Gandaseca terpilih menjadi dosen terbaik. Penghargaan langsung diberikan oleh
Sultan Selangor.
IIUM juga memilih dosen
Sementara itu Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar mengatakan, banyaknya dosen dan peneliti asal Indonesia di Malaysia menjadi satu kebanggaan, bahwa tenaga intelektual Indonesia banyak diperlukan dan tidak kalah dengan negara lain. Namun Da'i mengingatkan agar siapapun yang bekerja di negara lain selalu menjaga semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air.
Da'i juga berpesan, agar setiap warga negara Indonesia di Malaysia, termasuk para dosen dan peneliti juga bisa berperan sebagai duta yang mampu meluruskan setiap persepsi yang salah tentang
"Untuk berbakti kepada bangsa dan negara tidak mesti harus di Tanah Air, tapi dimana pun. Dari luar negeri pun bisa berbakti kepada negara. Anda-anda adalah duta. Bangunlah, Kalau ada persepsi yang tidak pas tentang
Nah, kalau dah seperti ini, bagaimana nasib pendidikan di Indonesia???
Dikutip dari www.detik.com.
Bagaimana peneliti dan akademisi terbaik Indonesia bisa betah di negeri sendiri jika tidak diperhatikan dengan baik???
BalasHapusSetelah BJ Habibie, sekarang giliran Sri Mulyani yang akan "dibuang" oleh negeri yang bernama "Indonesia"....