Syarif Husni's Greeting


Sabtu, 25 Desember 2010

"Untuk Sebuah Nama"


 Seekor burung terluka sayapnya, patah..
Karena panah si durjana
Setitik cahaya mentari, kelam..
Karena mendung menerpa
Sehelai daun jatuh, terkapar..
Karena tangkai yang rapuh
Sebongkah es mencair di sombongnya kutub, luluh..
Karena panas yang merayu



Akan tetapi
Sebentuk rasa yang kupunya,
Tak akan pernah mati..
Walau beribu panah menancap di setiap sudutnya, mengalirkan bau amis darah luka
Ia akan tetap hidup walau tertatih dan berdarah..
Untuk sebuah nama, untuk sebuah hati..

(SH, Disebuah sudut, kala namanya memenuhi ruang rinduku, july 14,2010 pkl 09:43 pagi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar