Syarif Husni's Greeting


Rabu, 06 April 2011

Sajak Orator

Pagi ini…
Ingin kupekikkan jerit hati ini
Kepada mereka yang duduk di kursi empuk di atas gedung sana
Kepada mereka yang mengenakan seragam kepahlawanan tetapi selalu kalah perang
Kepada mereka yang dihadiahi korek kuping besar oleh anak negeri
Kepada mereka yang matanya selalu terlelap dan mulut yang hanya bisa bilang “setuju”
 Tetapi…
Ku urungkan niat ini…
Ku bungkam mulut nurani yang ingin berorasi
Ku buat ia membisu walaupun sebenarnya ia tak bisu
Karena…
Telah terlalu sering kami berteriak..
Telah lama jerit hati ini diperdengarkan
Tidak hanya satu kali
Tapi…
Dua..
Tiga..
Empat..
Lima..
Dan entah sudah berapa kali suara ini memekik
Di bawah terik mentari
Di tengah dinginnya hujan
Di antara gelombang badai
Di jalan-jalan
Di gedung-gedung
Di bus-bus
Bahkan di pasar-pasar
Tetapi…
Kursi empuk itu tak pernah kosong oleh penghuninya
Seragam itu tidak jua menjelma menjadi kebenaran
Dan kuping-kuping itu masih saja tuli
Serta mata yang masih terpejam semakin pulas dengan lagu ninabobo yang syahdu
Juga mulut-mulut yang sengaja di lakban
Ada apa dengan pagi ini???
Apakah sang surya tidak lagi bersama sinarnya?
Atau…
Jam dinding menghentikan pelajaran waktunya?
Tidak!?
Sang surya ada…begitu juga dengan jam dinding…

Kemarin pagi…
Untuk kesekian kalinya kami gaungkan suara-suara ini
Dengan pita suara yang lebih kuat
Agar penghuni gedung itu tidak terlelap lagi
Agar seragam itu segera dikenakan
Agar kuping-kuping itu tidak lagi tuli
Dan agar lakban di mulut itu segera disingkirkan
Tetapi…
Gedung itu masih sepi seperti rumah hantu
(dan entah sampai kapan…)
Seragam itu masih tergantung tak bermakna
(dan mungkin akan tetap seperti itu…)
Hadiah korek kuping semakin banyak
Dan mulut itu semakin tak bersuara…
Ada apa dengan pagi ini???
Apakah benar yang duduk di kursi itu adalah raga-raga busuk??
Apakah benar pemilik seragam itu adalah rahwana modern??
Atau..
Jangan-jangan
Si empunya mulut dan kuping itu
Adalah budak hina dari sebuah anggukan  “setuju”

Pagi ini…
Ya,.. pagi ini
Adalah saksi
Betapa hinanya sandiwara yang kalian mainkan!


Mataram, 09 mei 2008
Didedikasikan :
Untuk semua teman-teman aktivis yang tak pernah bosan turun ke jalan…
Yakinlah..perubahan itu akan datang..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar