mimpi
semalam, tentangmu
tentang
apalah namanya yang aku sembunyikan rapat
dari
tatapan mata mereka,
pesan-pesan
singkat yang tak menuai balas
sebuah
gubuk sederhana itu
kujumpai
diriku mengomel sebab kamarmu merupa pecahan kapal
kau
hanya tersenyum, mengemuka alasan
“biasanya
dipuncak sana, kita mengakrabi kapal”
ah,
sejak kapan pula aku kenal puncak
cemberut,
aku memilih meninggalkanmu
bersua dengan tumpukan kertas meja kantor
siang
itu, mentari membakar garang
memaksaku
menemuimu,
lalu
kujumpai kau berkawan debu
setetes
keringat mengaliri pipi indahmu
“apa
yang kau lakukan?” sapaku
senyum
itu, sambutan terhangat
menambal
kembali kapal kita, katamu
ah,
bahagianya menjadi laki-lakimu.
cericit
anak tetangga membuyarkan lelapku!
hanya
mimpi, ia semu.
mimpi
semalam:
tentang
kita dan gubuk sederhana
tentang
pesan-pesan singkat yang tak menuai balas
tentang
getar rasa dalam rimba sepi
tentang
dinding hati kedap suara
tentang
aku yang dicemooh kesempatan!
#syafakillahu.
Pagi,
12/07/2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar