Syarif Husni's Greeting


Senin, 08 Juli 2013

Ramadhan, Hujan, dan Wanita Cahaya



 Dingin hujan sore ini
Sadarkanku dari lelap
Terduduk dan menatap kosong kalender
Aku tersentak oleh sesuatu :

Ramadhan!

Dan setiap kali ia datang,
Ingatanku slalu akanmu, tentangmu
Ah, waktu memang dicipta tanpa bisa ditarik ulur
Hanya kenangan yang hadir sesekali menemani.

Kau, pagi buta, sungguh masih jauh Shubuh
Menggoyangkan badanku, menyeru namaku diantara mimpi-mimpi
“Bangun, waktunya Sahur..”
Sesekali, aku akan kembali terlelap
Dan kau akan kembali menggoyangkan badanku lebih keras
Itulah baktimu pada_Nya, memastikanku tak lalai perintah.

Kau, hari belum sore, sungguh masih jauh magrib
Mengetuk kamarku, lembut bertanya :
“Mau berbuka dengan apa?”
Maka silahkan ucapkan menu apa saja, sesukaku
Akan terhidang sore nanti, bakda magrib
Dan itulah baktimu pada_Nya, mengusir haus dan dahagaku.

Hujan sore ini masih rintik
Aku masih terpaku menatap kalender
Pada senja sore ini, kutitip segenggam rindu untukmu
Berharap Ramadhan tahun ini,
Pagi dan soreku masih sempat membersamaimu,

Ibu, kau sungguh wanita cahaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar