Dingin hujan sore
ini
Sadarkanku dari
lelap
Terduduk dan menatap
kosong kalender
Aku tersentak oleh
sesuatu :
Ramadhan!
Dan setiap kali ia
datang,
Ingatanku slalu
akanmu, tentangmu
Ah, waktu memang
dicipta tanpa bisa ditarik ulur
Hanya kenangan yang
hadir sesekali menemani.
Kau, pagi buta,
sungguh masih jauh Shubuh
Menggoyangkan badanku,
menyeru namaku diantara mimpi-mimpi
“Bangun, waktunya
Sahur..”
Sesekali, aku akan
kembali terlelap
Dan kau akan kembali
menggoyangkan badanku lebih keras
Itulah baktimu
pada_Nya, memastikanku tak lalai perintah.
Kau, hari belum sore,
sungguh masih jauh magrib
Mengetuk kamarku,
lembut bertanya :
“Mau berbuka dengan
apa?”
Maka silahkan
ucapkan menu apa saja, sesukaku
Akan terhidang sore
nanti, bakda magrib
Dan itulah baktimu
pada_Nya, mengusir haus dan dahagaku.
Hujan sore ini masih
rintik
Aku masih terpaku
menatap kalender
Pada senja sore ini,
kutitip segenggam rindu untukmu
Berharap Ramadhan
tahun ini,
Pagi dan soreku
masih sempat membersamaimu,
Ibu, kau sungguh wanita
cahaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar